Ya, itu terjadi saat aku bersama teman jatuh bersama di jalan Daanmogot KM 13, tempat yang angker, katanya.
Karena baru kuketahui kemudian...
Siang itu mas Hari dan aku, berkendara sepeda motor dengan kencangnya. Sayangnya, speedometernya mati, jadi tidak tahu berapa kecepatannya...
Sreeeeet!... Sepeda motor sliding down... Hari melompat, koprol dan sudah berdiri di jalur hijau (median jalan Daanmogot).
Aku tergeletak di tengah jalan raya! Ciiiit, bumper sedan putih hampir menabrakku.
Aku hanya terduduk, menghadap bumper. Shock! Astagfirullah!
"Gila loe!", umpat sang sopir dan melaju kencang membawa lari mobil sedan putih...
Kurunut kembali peristiwa itu, ternyata ibuku tidak mengizinkan aku pergi hari itu.
Ada baiknya mendengarkan dan melaksanakan. Luka gores di punggung tangan kiri masih terlihat, untuk mengingatkanku pada peristiwa itu.
Semoga bermanfaat...
Karena baru kuketahui kemudian...
Siang itu mas Hari dan aku, berkendara sepeda motor dengan kencangnya. Sayangnya, speedometernya mati, jadi tidak tahu berapa kecepatannya...
Sreeeeet!... Sepeda motor sliding down... Hari melompat, koprol dan sudah berdiri di jalur hijau (median jalan Daanmogot).
Aku tergeletak di tengah jalan raya! Ciiiit, bumper sedan putih hampir menabrakku.
Aku hanya terduduk, menghadap bumper. Shock! Astagfirullah!
"Gila loe!", umpat sang sopir dan melaju kencang membawa lari mobil sedan putih...
Kurunut kembali peristiwa itu, ternyata ibuku tidak mengizinkan aku pergi hari itu.
Ada baiknya mendengarkan dan melaksanakan. Luka gores di punggung tangan kiri masih terlihat, untuk mengingatkanku pada peristiwa itu.
Semoga bermanfaat...
bagus...good
ReplyDelete