Monday, February 6, 2017

Selintas Kali Mookervart




Kali Mookervart di sisi sepanjang jalan Daanmogot, jakarta barat.




Menurut detik.com,


Mookevart disebut oleh arkeolog Candrian Attahiyat berasal dari bahasa Belanda yang berarti saluran. Pembangunannya dilakukan pada tahun 1729-1732 dan bertujuan untuk mengendalikan banjir. Mookervart menghubungkan Sungai angke dan sungai Cisadane. Panjangnya 13 kilometer dengan lebar 25-30 cm. 


Sejak beberapa tahun terakhir, kali mookervart jadi berubah fungsi. Bila dulu dibangun untuk pengendali banjir, kini malah jadi penyebab banjir. Banyaknya sampah, limbah, hingga warga yang tinggal di pinggir kali, membuat aliran sungai itu tersendat. Saat ini, sungai tersebut juga bau dan berwarna hitam pekat.




Sedangkan menurut wikipedia,


Kali Mookervart adalah sebuah saluran air di provinsi Jakarta yang dirancang oleh ahli hidrologi pada tahun 1678-1689. Saluran ini menghubungkan Kali Angke dengan Ci Sadane di Kota Tangerang. Saluran dengan diameter sekitar 25-30 meter ini merupakan salah satu saluran penting dalam sistem pengendalian banjir kota Jakarta.




Menurut penulis,


Kali Mookervart adalah kali yang melintang di sisi sepanjang jalan Daanmogot mulai dari kali di perempatan grogol terus ke arah barat hingga bertemu dengan Sungai Ci Sadane, tangerang. Di perlintasan kali mookervart bertemu dengan sodetan kali cengkareng drain yang membuang kelebihan debit air ke arah laut. Terkadang kali sangay hitam, sebagai tempat pembuangan limbah akhir industri dan rumah tangga. Bahkan tidak jarang ditemukan lemari dan kasur mengambang.


Selintas Kali Mookervart, bukan sepintas atau selayang pandang. Penulis sering melintas kali ini melalui jembatan atau eretan (ferry kecil) menuju arah selatan. Bahkan berjalan bersisian saat bepergian ke arah barat atau timur.


Semoga bermanfaat...


#oerip08 #Selintas_Kali_Mookervart

No comments:

Post a Comment