Saturday, October 22, 2016

Bu Lik Darwati Yang Baik




Bu lik Darwati sudah dimakamkan di tpu Joglo. Satu liang kubur dengan mbah H. Sadjiyo Partodihardjo.


Berawal dari menelpon pak lik Kamto karena mbah putri ingin tahu kabar bu lik Darwati pada hari Senin lalu (17 Oktober 2016) di zamzam dua. Posisi pak lik Kamto di ruang selayar lantai 3 RSAL Mintohardjo


Kondisi stabil, dengan speakerphone dan mbah mendengar kabarnya langsung.


Kamis sore, 20 Oktober 2016, 17.32 wib. Bu lik Sumiati telpon memintaku untuk segera ke ruang selayar di RSAL Mintohardjo.


Kupikir sudah terlalu sore, kondisi jalan raya padat merayap dan jadwal kereta api paling cepat sekitar 18.00 wib. Rencananya pagi hari bisa bareng sama bunda Tina, ibuku.


Jum'at pagi, cuci pakaian sebentar. Jam 08.07 dapat kabar dari mbak Sakinah via whatsapp keluarga, Ibu meninggal. Jleb, rasanya... Innalillahi wa innailaihi rojiun.


Bunda Tina terdiam, wajahnya berubah sedih sesaat setelah ku kabari.


Selesai menjemur pakaian, mandi, sarapan cepat ala kadarnya dan segera ke stasiun kereta api. Setelah berargumen naik bus transjakarta akan tertahan di halte central harmoni, lama menunggu bus arah pulogadung.


Gerimis menyertai, stasiun taman kota ke duri lancar. Menunggu di stasiun duri diminta petugas bergeser ke selatan sekitar 100 meter. Karena loko kereta api berhenti tepat di depan traffic light jalur 2.


Jelang masuk stasiun transit Manggarai... hadeeeuh. Berhenti tiga kali di traffic light. Kereta kcj, kereta batubara dan kereta kcj lagi. Masuk stasiun di jalur 6 bersamaan dengan kereta penumpang di jalur 4.


Entah kenapa... Saya langsung menuju toilet. Sudah kedua kalinya. Di stasiun taman kota dan stasiun manggarai. Mungkin nervous, lanjuuut.


Naik dan duduk manis di kereta api jalur 1. Setelah ketinggalan kereta api di jalur 3. Menunggu lama... ternyata diminta pindah gerbong kereta api di jalur 4 yang baru tiba. Untung kebagian duduk, ada 12 gerbong.


Saat menunggu, dapat kabar dari mas Faisal. Rombongan jenazah sudah berangkat dari RSAL Mintohardjo jam 10.30 wib.


Jam 10.50 wib, Saya dan bunda masih tertahan di stasiun manggarai.


Batere hp lobet berusaha memberi kabar kepada mas Gino, mas Budi, mbak Yuyun dan mbak Manisah. Ternyata mbak Manisah sudah tahu dan on the way menuju tkp. Sekalian tanya... ternyata dari stasiun klender menuju lokasi rumah duka naik mikrolet M27 arah Pulogadung. Bukan arah Rawamangun.


Untungnya ada bapak berkaos TNI AD memberitahu perbengkelan mako TNI AD, sekarang bagian dari Akademi TNI AD.


Tiba di aula, tempat bersemayam jenazah. Sudah disambut pak lik Purwono dan beberapa bapak tetangga almarhumah. Beliau baru saja mengantar mas Wiya selesai cek medis di RSPP Pertamina. Disusul beberapa keluarga, kerabat dan tetangga tiba.


Koordinasi dengan pak lik Kamto dan bu lik Rusmiati yang mengatur perjalanan dari RSAL Mintohardjo ke aula.


Koordinasi dengan bu lik Karyati di tpu Joglo.


Walau hujan lebat, petir menyambar dan suasana agak sendu (sedikit gelap, mendung bergelayut). Jenazah tiba dengan ambulan, rombongan mas Faisal dan bu lik Rusmiati.


Di bawah guyuran hujan, jenazah tetap di ambulan. Karena masjid penuh dengan jamaah jum'at. Sekitar 300 meter dari Aula. Selepas jum'at, bu lik Dar disholati hampir seluruh jamaah yang mungkin tertahan hujan. Ikut dalam shaff yang hampir penuh.





Suasana pengiringan jenazah oleh jamaah masjid (mohon maaf saya tidak memperhatikan nama masjidnya di bilangan pulogadung dekat pool PPD).


Jenazah kembali ke aula TNI AD. Beberapa keluarga, kerabat, sahabat, teman pengajian almarhumah dan tetangga mengaji. Sambil menunggu surat keterangan kematian dari kantor kelurahan yang dijeda jum'atan.


Tunggu punya tunggu, ting-tong liang kubur selesai digali. Koordinasi dengan rt dan rw setempat. Ya, monggo berangkat. Nanti surat keterangan menyusul kemudian.


Dalam perjalanan diguyur hujan dan padat merayap di jalan tol. Serta ulah beberapa "sopir nakal" sedikit menghambat perjalanan. Sopir ambulan berpengalaman dan segudang kesabaran luarbiasa.


Terima kasih kepada para pengguna jalan tol yang bersedia mengalah dan memberi jalan. Salut untuk semua sopir truk seperti dikoordinasi menyalakan lampu hazard dan klakson memberitahu kendaraan di depan kami untuk memberi jalan. Dua jempol, pak Sopir.


Tiba di tpu Joglo sudah disambut beberapa petugas dan warga sekitar yang bersedia membantu, menggali dan menutup kubur. Membantu membaca do'a bagi almarhumah.


Saat mas Ikhsan dan mbak Mulya tiba dari Semarang. Jenazah diiring menuju makam dan dimakamkan satu liang dengan mbah H. Sadjiyo. Suasana haru dan khidmat diiringi do'a. Terima kasih mendalam untuk semua kebaikan yang sudah diberikan. Semoga bu lik Sri Darwati tenang di alam sana. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran yang luarbiasa.


#oerip08


#BuLikDarwatiYangBaik

No comments:

Post a Comment