Tuesday, February 23, 2016

Memperpanjang IPTM

Memperpanjang masa berlaku IPTM, izin penggunaan tanah makam milik pemerintah daerah setempat atau kelurahan.




Ternyata surat iptm lama atas nama H. Djijono, SH bin Partodihardjo ejaan lama, cukup dibaca H Jiyono, SH bin Partodiharjo terakhir diperpanjang tanggal 19 September 2003. Untuk masa berlaku sejak 25 September 2003 sd. 25 September 2006.




taufiks perlu membayar untuk periode,


(1) 25 September 2006 sd. 25 September 2009,


(2) 25 September 2009 sd. 25 September 2012,


(3) 25 September 2012 sd. 25 September 2015 dan


(4) 25 September 2015 sd. 25 September 2016.


Jadi 4 x rp. 40.000,- = rp. 160.000,-









taufiks sms bu lik Sumiati apa saja yang perlu dibawa ke kantor kelurahan untuk urus surat iptm. Cukup bawa fotokopi ktp penanggung jawab iptm dan surat iptm lama.




Berangkatlah taufiks ke kantor kelurahan kedaung kaliangke. Sambil hhc (harap-harap cemas) takut uangnya tidak cukup.




Oit, mampir sebentar ke uda Muslim, fotokopi ktp 2 lembar. Malah dapat 4 kopian ktp harga rp.1.000,- Okelah!









Glek! Seratus enam puluh ribu. Uang di saku hanya rp.159.000,- dikurangi biaya fotokopi rp.1.000,- yang ada rp. 158.000,-




Balik kanan, kembali ke rumah. Alhamdulillah bunda Tina (Ibuku) memberi tambahan rp. 50.000,-









Bodohnya taufiks! Kenapa mendengarkan pengunjung kelurahan. Ke kantor kas bank dki samsat stnk. Tiba di sana via bus trans jakarta pakai kartu fl*zz-nya bank tiga huruf itu.




Belum lagi, saat meleng terlewati 2 bus trans jakarta baru warna biru. Hadeeeh...




"Pak, pembayaran biaya perpanjangan iptm silahkan bapak ke walikota jakarta barat.", jawab pak satpam.




Turun kembali ke lantai 1, dari lantai 3 kantor bank dki.




Menunggu lama, angkot 02 pun tiba. Jurusan cengkareng kota.




Ngeeeng... ciiit, ngeeeng ciiit, padat merayap sejak perempatan pesing hingga jalan masuk kalijodo.




Eh ada mbak bule 2 orang dan 1 kameramen lokal. Mungkin mau meliput peristiwa penggusuran kalijodo. Atau apa pun itu. Ada 3 mobil van ber-satellite dish di atasnya. Ada tv*ne, c*n indonesia dan metr*tv. Berikut 1 tenda, berisi beberapa anggota brimob sedang makan siang bersama komandan.




taufiks mendarat tepat sesudah tenda kedua berisi beberapa orang tni dan brimob sedang berbincang serius.




"Bang, ini uang kembaliannya rp.1.000,-", saat taufiks memberi lima ribu rupiah. Rupanya masih ada sopir jujur di Indonesia, mungkin #pendukungKPK.




"Pak, bank dki di sebelah mana?", tanya taufiks pada petugas satpol pp yang sedang berbincang serius dengan koleganya.




"Dekat pintu masuk di depan pak!", jawabnya singkat.




taufiks pernah beberapa kali ke kantor kecamatan tambora bersama pak Aji Santoso, kepala jurusan teknik arus kuat blk jakarta utara di malam hari. Sebatas menunggu di parkiran saja. (Bukan nyambi jukir loh). :-)




Balik kanan, belok kanan dan kanan lagi. Nah itu dia pintu masuknyam




"Ada yang bisa saya bantu, pak?", sapa ramah teller bank.


"Saya mau bayar perpanjangan iptm?", jawab taufiks sambil menyodorkan 1 lembar pecahan rp. 100.000,- dan 2 lembar pecahan rp.50.000,-


"Tidak ada bu!"
"Baiklah bapak, silahkan bapak tanda tangan di sini", kata teller sodorkan tanda terima lunas plus kembalian 2 lembar pecahan rp. 20.000,-


"Dan tanda tangan di sini!", kata teller lagi sodorkan skrd. Lembar kuning dan biru diambil teller.




Balik kanan, tiba di pintu gerbang kecamatan datang metromini 82.




Lewati...




Tuing... ada angkot 02. Naiklah... sang sopir asyik bercerita tentang dirinya yang #antiLGBT pada penumpang wanita beretnis tionghoa di sisi kirinya.




"Pak, pabrik es kiri!", tegasku.
"Ini pak kembaliannya!", balas sang sopir jujur mungkin dia #pendukungKPK.




Mampir toko swalayan aaah, beli air mineral kemasan botol seharga rp.1.800,- tanpa kantong plastik ya... Minimal taufiks mengurangi 1 sampah kantong plastik hari ini.









Jreeeng!.... Jiaaah... jam istirahat. Tak berapa lama, "Ada yang bisa dibantu?", tanya petugas wanita.


"Oh surat iptm ya?"


"Ada apa?, tanya pria koleganya.


"Ini urusan itpm tahun jebot!"


Hadeeeh... plis deh... ngobrolnya ga perlu tegas gitu. Masih untung ane bayar dalam hati sengit.




"Ini pak suratnya sudah selesai", kata petugas wanita,"oh ya pak, tolong bapak tanyakan ke petugas tpu basmol nomor blad dan petaknya".




Zwiiing! Tibalah di tpu basmol.


"Selamat siang pak, saya mau...", belum selesai ucapan taufiks. Astajim, itu kan petugas yang tadi ketemu di kelurahan.


"Oh ya pak, ayo kita lihat makamnya. Khawatir, sudah diisi orang lain"


Hm, rupanya petugas ini tidak percaya sepenuhnya pada penjelasanku saat tiba pertama kali di kelurahan pagi tadi.


"Ini pak makam bapak saya!"


Sedikit kaget melihat nama yang tertera di sana. Dicatat.


"Nomor blad dan petak itu berdasar apa pak?"


"Berdasar urutan yang ada di database komputer pak. Begini saja pak, untuk nomor blad dan petak biar saya yang lapor ke pstp kelurahan kedaung kaliangke", petugas tpu menawarkan niat baiknya.


Alhamdulillah... beres sudah. Perhatikan angka 2 tulisan pulpen di atas strip antara blad dan petak









#oerip08

No comments:

Post a Comment