Sunday, March 4, 2012

Tragis

Malam sunyi, dingin. Jalan raya menuju pelabuhan sepi. Hujan rintik pun turun membuat basah jalan raya. Makin lama makin deras, sebuah motor keluaran terbaru datang mendekat dan pengendara turun. Berdiri di sisi Joe yang asyik menikmati malam. Sang pengendara mengeluarkan sebungkus rokok dan mengambilnya sebatang. Menyulutnya. "Sssssh.... huuuuh!", sang pengendara menikmati rokoknya, "Rokok bang!" tawarnya pada Joe. Joe mengambil sebatang dan menyulutnya. Joe pun mengembalikan rokok yang ada dalam bungkusnya. "Oh itu buat abang saja. Saya ambil korek apinya saja.", tegas sang pengendara. Keduanya kembali menghisap rokoknya, menikmati rokok dan hujan tanpa sepatah kata yang terucap dari keduanya. "Wah sudah reda", ujar sang pengendara sambil membuang sisa setengah rokok yang dihisapnya. Menyalakan motornya dan "Mari bang!", sapanya sambil menuju arah gerbang pelabuhan. Joe pun melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Saat Joe lengah, Ciiit! Braaak! Suara tabrakan yang dahsyat. Joe berlari menghampiri. Joe terperangah, rokok di bibirnya pun jatuh. Astagfirullah, sang pengendara tergeletak tak bernyawa dengan otak lepas dari kepala. Banyak saksi mata, hanya diam terpaku saja. Joe mengambil hapenya dari saku jeansnya menelpon polisi dan rumah sakit. Tak berapa lama mobil patroli polisi dan mobil ambulans datang. Dalam dua jam, kembali seperti semula. Joe kembali berdiri di halte menikmati malam. Saat menoleh, sang pengendara tersenyum dan berkata, "Terima kasih, bang!". Joe pun membalas senyumnya tanpa kata. Perlahan sosok sang pengendara pun sirna. Bulu roma Joe pun berdiri. Terinspirasi foto kecelakaan lalulintas dengan korban terburai otaknya beberapa waktu lalu dari bang Santo Halawa grup Friendship-lovers di facebook.

No comments:

Post a Comment